The Dance Company

The Dance CompanyThe Dance Company, bukanlah nama sebuah perusahaan atau sebuah komunitas, tetapi adalah nama sebuah band yang akhir-akhir ini mampu mencuri perhatian dan memberikan nuansa baru di industri musik indonesia.

The Dance Company adalah sebuah band baru dalam industri musik indonesia. namun band ini merupakan gabungan dari 4 vokalis top indonesia dan mereka sudah eksis sebelumnya dengan band/solo masing-masing. mereka adalah Pongky (Vokalis Jikustik), Aryo Wahab (Pemain Film & Soloist), Baim (eks – Ada Band & Soloist), dan Nugie (Alv & soloist). The Dance Company mengklaim sebagai grup rock n roll yang memainkan musik up beat.

Beda band, sepertinya tidak seru tanpa ada perubahan. Oleh karena itu para personelnya mengganti nama top mereka. Keempatnya memakai nama kecil mereka untuk eksis. Sebut saja Nugie sebagai drummer yang dipanggil Embot, Baim sebagai gitaris dipanggil Bebe, Pongki sebgai bassist dipanggil Wega dan Ariyo sebagai vokalis utama dipanggil Riyo.

Sebagai pertanda mereka untuk serius dengan band ini, The Dance Company merilis album perdana yang merupakan mini album (6 Lagu) dengan lagu andalan “Papa Rock n’ Roll” dan baru saja launching di Hardrock Cafe Jakarta pada 17 Juni 2009.

One Hit Wonder

Sekitar awal era 90-an, adalah awal dari banyak munculnya band/penyanyi yang meramaikan industri musik indonesia. begitu banyaknya hingga membuat persaingan untuk menempati level tertinggi sebagai band/penyanyi populer semakin kompetitif dengan band/penyanyi yang sudah dulu eksis.

Yang namanya persaingan tentu ada yang menang dan kalah. pengertian menang disini adalah bukan pemenang layaknya juara pada sebuah ajang festival atau audisi. namun pemenang yang mampu bertahan dan tetap produktif dalam menghasilkan karya musik. yang kalah tentu saja yang hanya mampu bertahan dan numpang lewat setelah merilis 1-2 album atau single. setelah itu lalu hilang dalam peta persaingan di industri musik.

Namun sejatinya, anatara pemenang dan yang kalah dalam hal ini bukan hanya dilihat dari kualitas musiknya. tetapi hal-hal yang bersifat non-teknis biasanya yang menjadikan sebuah band/penyanyi bisa tetap eksis atau tenggelam. seperti disharmoni antar personil hingga menyebabkan sebuah band bubar. namun dari sisi kualitas, tidak terlalu jauh perbedaannya. bahkan banyak band/penyanyi yang hanya muncul dan terkenal sesaat yang bagus secara kualitas musik. namun hanya mampu menghasilkan 1-2 lagu dan lagu tersebut sangat populer dan menjadi hits. inilah fenomena yang disebut “One Hit Wonder”. sebut saja contohnya, Bayou, Singiku, Gallery, Ita Purnamasari, dan masih banyak lagi.

One Hit Wonder bisa saja sebagai pengakuan atas sebuah band/penyanyi sekaligus “kutukan” bagi setiap pendatang baru yang masuk dalam industri musik. karena, band/penyanyi yang sukses di album pertama, belum tentu akan meraih sukses di album kedua dan berikutnya. maka, album kedua adalah album yang sangat krusial sebagai pembuktian eksistensi.

Fenomena ini tentu tidak akan pernah habis dalam musik. pasti akan ada dan selalu ada band/penyanyi yang mendapat julukan “One Hit Wonder”, sekarang dan nanti. persaingan akan semakin ketat, dan band/penyanyi yang mampu menunjukan kualitas dan eksisitensi tanpa henti, akan menjadi band/penyanyi yang mampu meraih tahta tetinggi di industri musik.

Musik Dangdut, Kemunduran Menuju Kehancuran

Dangdut, adalah sebuah genre musik yang disebut sebagaia musik asli indonesia. meskipun sebenarnya musik dangdut sangat besar dipengaruhi oleh musik asal india. bahkan tak hanya dari musik saja, penampilan penyanyi-penyanyi dangdut (terutama jaman dulu) sangat terpengaruh oleh gaya khas india.

Seiring perkembangan jaman, musik dangdut telah ber-evolusi dengan musik-musik modern, seperti reggae, disco, hingga rock. begitupun gaya dan penampilan penyanyi-penyanyi dangdut telah meninggalkan gaya lama dan lebih modern sesuai tren yang sedang in.

Jika berbicara dangdut, tak mungkin dipisahkan dengan nama-nama besar seperti Rhoma Irama atau Elvy Sukaesih, yang merupakan legenda musik dangdut yang pengaruh nya sangat besar dalam perkembangan dangdut hingga saat ini. nama-nama lain yang juga punya pengaruh besar diantaranya adalah Mansyur S, Meggy Z, Ikke Nurjannah, Iis Dahlia, Evi Tamala, dll. mereka adalah bisa disebut sebagai “Generasi Emas” dalam sejarah musik dangdut yang populer pada sekitar dekade 80-an – 90-an.

Bagaimana dengan perkembangan musik dangdut saat ini? jawabannya, sangat menyedihkan… bisa dikatakan, “musik dangdut saat ini mengalami kemunduran menuju kehancuran”. bukan nya tidak ada genersai penerus yang eksis dalam musik dangdut, tetapi sebagian besar penyanyi dangdut saat ini tidak punya kualitas, dan hanya mementingkan penampilan untuk menarik pecinta musik dangdut.

2 hal yang sangat jelas terlihat dari kemunduran musik dangdut adalah…,
pertama, penyanyi dangdut saat ini hanya mementingkan penampilan fisik dan tubuh seksi, daripada kualitas vokal dan lagu yang jauh dibawah standar dalam batasan dangdut itu sendiri. hal ini mulai terlihat sejak kemunculan penyanyi-penyanyi dangdut phenomenal namun kontroversial seperti Inul Daratista, Uut Permata Sari, Annisa Bahar, hingga yang palin kontroversial Dewi Perssik, mendominasi industri musik dangdut pada awal tahun 2000-an. maka tak heran, semakin banyak penyanyi-penyanyi dangdut generasi baru yang mencoba sukses dengan mengikuti langkah phenomenal penyanyi-penyanyi dangdut seperti itu yang hanya menampilkan sensualitas semata.

kedua, lagu-lagu dangdut saat ini kebanyakn bukan karya baru dan original hasil ciptaan musisi-musisi dangdut.

Tetapi, lagu dangdut saat ini hanya menjiplak dari lagu-lagu pop yang sedang populer, dan dinyanyikan dengan aransemen musik dangdut.

Apakah ini tanda-tanda kehancuran musik dangdut?…. selamatkan musik dangdut!!. harusnya musisi-musisi dangdut malu dengan sebuah grup musik (Project Pop) yang membuat sebuah lagu “Dangdut is The Music of My Country”, sebagai apresiasi dan bentuk dukungan tidak langsung mereka terhadap musik dangdut yang merupakan musik kebanggaan indonesia.

AMI 2009

Anugerah Musik Indonesia (AMI) / AMI Awards memasuki tahun ke-12 penyelenggaraanya di tahun 2009 ini.
Malam penganugerahannya akan digelar pada tanggal 24 April mendatang di Balai Sarbini, Jakarta, dengan mengusung tema Musik Anak Negeri, diharapkan dapat meneruskan dan mendukung karya-karya anak negeri agar terus bermunculan.

Nah, berikut adalah nominasi AMI Awards 2009:

ARTIS SOLO/DUO/GROUP ANAK-ANAK TERBAIK

1. Erza Firerza (Anak Indonesia) – INGIN SEKOLAH

2. Idola Cilik – (Idola Cilik All Artist) – GAPAI BINTANGMU

3. Kiki Idola Cilik (Papa) – GAPAI BINTANGMU

4. Nala, Arsenna, Quinsa, Raja (Liburan) – OST. LIBURAN SERU

5. Zalfa Kayla Basitha (Halo Papa) – BEBE LILLY

LAGU TERBAIK BIDANG POP

1. Be Te (Dewiq) – Dewiq & Ipank

2. Cinta Sampai disini (Rian d Masiv) – d Masiv

3. Laskar Pelangi (Nidji) – Nidji

4. Mahluk Tuhan Paling Sexy (Ahmad Dhani) – Mulan Jameela

5. Menjaga Hati (Yovie Widianto) – Yovie and Nuno

PENDATANG BARU TERBAIK

1. Afgan (Terimakasih Cinta) – CONFENSSION NO. 1

2. d Masiv (Cinta Sampai Di Sini) – PERUBAHAN

3. Hijau Daun (Suara (Kuberharap)) – HIJAU DAUN

4. ST12 (P.U.S.P.A) – P.U.S.P.A

5. The Changcuters (Racun Dunia) – MENCOBA SUKSES KEMBALI

KARYA PRODUKSI R&B TERBAIK

1. Agnes Monica (Godai Aku Lagi) – Aquarius Musikindo

2. Maliq and D Essentials (Dia) – Swarabumi/WMI

3. Marcell Siahaan (Candu Asmara) – WMI

4. Ran (Pandangan Pertama) – KEP Media/Universal Musik Indonesia

5. Tompi (Sedari Dulu) – Tompi/E-Motion/RPM

ARTIS SOLO WANITA/PRIA/DUO/GRUP/DANGDUT TERBAIK

1. Ayunia (Indramayu) – NEW DHANGDUT

2. Julia Perez (Belah Duren) – KAMASUTRA

3. Manis Manja (Seribu Hari) – BETE

4. Ria Amelia (Terserah) – BEST HOUSE DANGDUT

5. Ridho Rhoma & Sonet 2 Band (Menunggu) – MENUNGGU

6. Uut Permatasari (Takkan Kubiarkan) – TAKKAN KUBIARKAN

ARTIS SOLO WANITA BIDANG POP

1. Agnes Monica (Matahariku) – AGNES

2. Bunga Citra Lestari (Tentang Kamu) – TENTANG KAMU

3. Dewi Lestari (Malaikat Juga Tahu) – RECTOVERSO

4. Gita Gutawa (Sempurna) – OST. LOVE

5. Mulan Jameela (Mahluk Tuhan Paling Sexy) – MULAN JAMEELA

6. Pinkan Mambo (Kekasih Yang Tak Dianggap) – WANITA TERINDAH

ARTIS SOLO/DUO/KOLABORASI/GRUP ROCK TERBAIK

1. Garasi (Tak Ada Lagi) – GARASI II

2. Jibriel (Raih) – MEMECAH KESUNYIAN

3. Kobe (Positive Thinking) – POSITIVE THINKING

4. Kotak (Beraksi) – KOTAK KEDUA

5. Prisa (Muka Dua) – PRISA

KARYA PRODUKSI TERBAIK TERBAIK

1. Be Te (Dewiq & Ipank) – Jan Djuhana/Pay/Sony BMG

2. Bukan Superstar (Project Pop) – Musica Studios

3. Hikayat Cintaku (Glenn Fredly ft Dewi Perssik) – Jan Djuhana & Glenn Fredly

4. Laskar Pelangi (Nidji) – Indrawati Widjaja & Noey/Trinity

5. Mahluk Tuhan Paling Sexy (Mulan Jameela) – EMI Music Indonesia/Ahmad Dhani

6.Menjaga Hati (Yovie and Nuno) – Yovie Widianto & Jan D/Sony BMG

7. P.U.S.P.A (ST12) – ST12 & Krisna J. Sadrach / Trinity

ALBUM TERBAIK

1. MENCOBA SUKSES KEMBALI (The Changcuters) – Jan D & The Changcuters/Sony BMG

2. MENENTUKAN ARAH (Sheila On 7) – SO7 & Jan Djuhana/Sony BMG

3. MULAN JAMEELA (Mulan Jameela) – EMI Music Indonesia/Ahmad Dhani

4. P.U.S.P.A (ST12) – ST12 & Krisna J. Sadrach/Trinity

5. PERUBAHAN (d Masiv) – Noey/ Capung/ Musica Studios

6. THE SPECIAL ONE (Yovie and Nuno) – Yovie Widianto & Jan D/Sony BMG (mnc/riz)

siapa jagoan anda?…

Era Digital Recording Musik Indonesia

Dulu, artis/band yang sudah rekaman dan mempunyai banyak lagu adalah artis/band yang punya kualitas, dan merupakan kebanggan tersendiri. tak salah juga, karena dulu sekitar dekade 60-an sampai 90-an sangat susah bagi artis/band baru untuk bisa mempunyai album rekaman sendiri. karena hanya sedikit dari mereka yang punya kualitas saja yang bisa di beri kesempatan rekaman secara profesional oleh produser musik atau major label.

Berbeda dengan dekade 2000-an hingga saat ini. dengan kemajuan teknologi (khususnya elktronik) yang sangat pesat, istilah rekaman bukan lagi sebuah prestise. bagaimana tidak, karena dengan teknologi saat ini, rekaman bahkan bisa dilakukan sendiri di rumah. maka tak heran begitu banyak artis/band baru muncul dalam peta persaingan industri musik.

Mereka sebgai pendatang baru tidak lagi muncul sebagai artis/band yang berada dibawah bendera major label besar yang selama ini terkenal sebagai perusahaan rekaman penghasil artis/band berkualitas seperti Musica Studio’s, Aquarius Musikindo, SonyBMG, dll, tetapi sekarang banyak artis/band yang mempunyai label sendiri, atau perusahaan rekaman skala kecil.

Namun terlepas dari semua itu, kualitas musik yang dihasilkan tak jauh berbeda dengan artis/band major label. hal ini yang melahirkan band/artis independent (Indie). Inilah masa yang disebut “Era Digital Recording”. merekam lagu sendiri dirumah hanya dengan sebuah peralatan sederhana seperti komputer dan software musik, dan alat-alat musik seperti gitar, bass, drum, keyboard, dll, sudah bisa menghasilkan kualitas musik yang bagus. tergantung dari tehnik pengaturan sound dan aransemen masing-masing.

Tetapi banyak kalangan yang menilai bahwa artis/band saat ini hanya bagus karena dukungan teknologi. tapi secara kualitas musik/skill jauh dari band/artis jaman dulu. Namun sebenarnya tidak demikian. karena artis/band tidak bisa di bedakan secara kualitas. tapi dari sisi lain seperti kesuksesan dan kepopuleran yang merupakan tujuan utama dari band/artis komersil. dari setiap generasi akan selalu muncul artis/band yang akan menjadi legenda dan fenomena dalam sejarah musik.

d’Masiv Plagiator

Tulisan ini diambil dari Rumah Musik Indonesia (Grup di Facebook) untuk sekedar sharing bagi pecinta musik indonesia.

Kemampuan bermusik para pemainnya sih oke. Lirik-liriknya mengena banget. Apalagi kalau Rian sang vokalisnya itu bernyanyi dengan penghayatan luar biasa. tapi ternyata plagiator..coba denger Dilema = Soldier’s Poem – Muse ,buka di YouTube.


Ini daftar lagu yg lain silahkan didengarkan:
1. Cinta Ini Membunuhku = I Don’t Love You – My Chemical Romance
2. Diam Tanpa Kata = Awakening – Switchfoot
3. Dan Kamu = Head Over Heels (in This Life) – Switchfoot
4. CInta Sampai di Sini = Into The Sun – Lifehouse
5. Sebelah Mata = The Take Over, The Break’s Over – Fall Out Boy
6. Tak Pernah Rela = Is It Any Wonder – Keane
7. Lukaku = Drive – Incubus

mudah2an album selanjutnya lebih orisinil ya….

Fw:D’MASIV PLAGIATOR
Posted by: “Satrio Arismunandar” satrioarismunandar@yahoo.com satrioarismunandar
Sat Mar 7, 2009 5:48 am (PST)

Bagaimana menurut anda tentang d’Masiv?


Barat, Mulai Membidik Timur

Akibat Globalisasi, Musik (khususnya barat) sekarang ini boleh dikatakan sudah hampir kehabisan sumber untuk dijadikan eksplorasi musik. mereka (barat) kini mulai mencari sumber musik “Etnik” ke belahan dunia lain. kemana lagi kalo bukan ke negara-negara di Asia (termasuk indonesia) yang jadi incaran mereka karena Asia sangat kaya akan kultur budaya musik etnik.

Menurut pandangan orang barat, musik etnik memiliki daya saing dan daya jual yang tinggi dalam industri kreatif (dalam hal ini musik) di masa depan. bukan tidak mungkin jika suatu saat musik “Kacapi Suling” (khas jawa barat) misalnya, akan bisa menembus pasar dunia jika diracik dan ditangani tangan-tangan dingin musisi barat. Hal itu cukup beralasan jika mengacu apa yang terjadi saat ini. contohnya musik “latin” yang berasal dari budaya musik orang-orang Amerika Selatan, bisa sangat mendunia dengan sentuhan pop modern dan banyak penyanyi-penyanyi top seperti Gloria Estefan, santana, hingga Jenifer Lopez, sehingga musik etnik latin bisa terkenal seantero bumi.

Kita harus mulai hati-hati, jika tidak ingin musik etnik indonesia “dirampas” orang barat. jika kita sudah tidak mencintai musik etnik sebagai warisan budaya leluhur kita, jangan nyesel jika orang barat leluasa “meng-klaim” musik etnik indonesia sebagai musik asli barat yang sudah dieksplorasi atau di improvisasi sehingga mengahsilkan nuansa musik baru.

Hati-hati juga dengan negara tetangga kita yang diam-diam selalu mengintai kelengahan bangsa kita.